Tugas Marketing Management
ANALISA
KASUS 2
1.
Dalam
melaksanakan tugasnya sebagai Marketing Director YMKI, Dyonisius Betii
menganalasis situasi pasar untuk memahami industry sepeda motor dan kultur
internal perusahaan. Apabila dikaji dari perspektif pemasaran, kapan dan
bagaimana analisis situasi pasar itu dilakukan oleh Dyonisius Beti !
Analisa situasi pasar dilakukan oleh Dyonisius
Beti dimulai pada saat memulai perencanaan pemasaran produk yang akan
diluncurkan melalui tahapan identifikasi pasar dan mengembangkan marketing mix.
Yang terdiri dari factor internal dan
factor eksternal. factor internal, Dyon harus memperhatikan dan memahami kondisi
perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan untuk factOr eksternalnya, Dyonisius
Beti harus memperhatikan dan memahami bagaimana konsumennya, industry sejenis,
regulasi pemerintah, competitor, supplier serta peluang dan ancaman yang
ada karena pada akhirnya Yamaha harus dapat mengsinkronisasi antara kekuatan
internalnya dengan factor eksternal tsb.
2.
Mempelajari
atau memahami situasi pasar secara terus menerus, internal dan eksternal,
dinilai sebagai langkah penting oleh Dyonisius Beti agar dapat dibuat sinkron.
Mengapa langkah-langkah yang dilakukan oleh Dyonisius Beti diarahkan pada upaya
mensinkronkan dan atau mencocokan situasi internal (sumber daya internal)
dengan situasi eksternal ! Bagaimana langkah-langkah itu dirancang dan atau
dilakukan !
Salah satu kekuatannya adalah capital
yang sangat besar, SDM potensial baik secara kuntitas maupun kualitas,
perusahaan sudah established, Positioning yang sudah melekat di benak
konsumen, konsumen sudah loyal, dsb. Dilihat
dari factor eksternal, terdapat peluang yang masih tersisa di pasar yang
mungkin masih bisa digarap oleh Yamaha. Selain peluang, terdapat pula ancaman
bagi Yamaha, salah satunya competitor yang semakin inovatif baik dari varian
produk maupun dari harga jualnya. Oleh sebab itu, sebaik mungkin Dyon harus
bisa mengsinkronisasi antara factor internal dengan eksternal agar proses
bisnis perusahaan dapat berjalan dengan baik.
3.
Dalam
marketing plan yang dibuat Dyonisius Beti terdapat kegiatan segmenting dan
taergeting. Jelaskan bagaimana kedua kegiatan itu dilakukan dan untuk
apa?Bagaimana pula hubungan dan atau posisi segmenting dan targeting itu dalam
kerangka strategi pemasaran!
Kedua kegiatan itu dilakukan dengan cara
mengidentifikasi target pemasaran, mengevaluasi sampai dengan menetapkan target
pemasaran sehingga mampu menghasilkan kunci-kunci dari pemenuhan kebutuuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan efisien.
Ketika semua merk motor sedang turun,
Yamaha masuk dengan mengeluarkan prosuk baru. Selain itu, kerjasama yang
dilakukan Dyon dengan pegawainya sangat baik dan berimbas pada penjualan
motornya yang mencapai 2,1 juta unit.
4.
Apabila
anda Dyonisius Beti atau menggantikan posisi Dyonisius Beti :bagaimana strategi
merek, strategi distribusi dan strategi harga anda dirancang dan laksanakan!
Strategi
Merk : Merek sebuah
produk juga salah satu factor yang menentukan sejauh mana produk tsb dapat
dikenal oleh konsumen. Dengan merek “Yamaha” dan tagline “Selalu Terdepan” dirasa mampu menarik perhatian dan minat
konsumen. Merek yang mudah diingat dan unik merupakan suatu kelebihan bagi
perusahaan untuk terus menarik perhatian konsumen.
Strategi
distribusi : Strategi
distribusi bisa dilakukan dengan cara mempercepat pengiriman barang sampai di
tangan konsumen karena semakin cepat barang sampai ke tangan konsumen, akan
semakin baik pula image perusahaan
dimata konsumen. Strategi Harga : strategi
harga yang bisa dilakukan adalah memberikan harga yang kompetitif bagi
konsumen, sedikit dibawah harga produk competitor yang sejenis, atau Yamaha
bisa memberikan produk gratis untuk melengkapi kebutuhan “bermotor” konsumennya.
5.
Coba
analisis bagaimana organisasi pemasaran yang digunakan YMKI yang bersifat
terintegrasi kaitannya dengan kinerja pemasaran uang dicapai!
Organisasi pemasaran yang digunakan YMKI
bersifat terintegrasi karena bagi YMKI semua karyawan dapat berperan sebagai “marketing” bagi perusahaan, secara
implicit semua karyawan berperan aktif dalam memasarkan produk-produknya, semua
karyawan membantu meningkatkan angka penjualan dan semua karyawan harus
menguasai Product knowledge agar
dapat merepresentasikan perusahaan dengan baik dimata konsumen. Organisasi
seperti ini sangat baik untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya.
ANALISA KASUS 3
Dengan perjalanan
prestasi industry otomotif China yang memiliki keberanian yang begitu besar
dengan memproduksi produk berlebih. Selain menetapkan pricing strategy dengan harga yang relative murah, mobil China juga
memiliki kualitas yang baik dibandingkan dengan kompetitornya seperti mobil
pabrikan Eropa, Jepang dsb. Mobil China ini mampu mematahkan paradigma bahwa
mobil yang berkualitas & prestise itu adalah mobil-mobil yang mahal,
keluaran Eropa atau Amerika. Tetapi paradigma tadi bisa dipatahkan dengan competitive advantages yang dimiliki
mobil China yang berkualitas baik, harga murah dan variatif serta inovatif.
Menurut saya,
China telah mengaplikasikan teori sesuai dengan konsep inti dari marketing
dimana terdapat wants, needs, demands,
provitability dan satisfaction ,
yakni seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman membuat keinginan dan
kebutuhan manusia meningkat dan semakin beragam sehingga memunculkan permintaan
terhadap suatu produk, dalam hal ini mobil. China cerdas sekali karena bisa
membaca peluang bahwa pasar membutuhkan produk otomotif yang berkualitas dengan
harga yang relative terjangkau. Dengan analisa pasar dan target konsumen serta
menggunakan konsep marketing mix yang tepat maka mobil China dengan jalan yang
mulus dapat melakukan penetrasi pasar dan happening
di pasaran yang akhirnya berimbas pada peningkatan penjualan serta profit
yang tinggi karena konsumen merasa kebutuhannya dapat dipuaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar