CHAPTER
-1
PENGERTIAN
DAN RUANG LINGKUP
Definisi Ekonomi Managerial
Aplikasi teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu
keputusan untuk membahasa bagaiaman suatu organisasi mencapai tujuan dengan
cara yang efisien
Teori ekonomi terdiri dari :
1. Mikroekonomi :
Ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomis secara individual sebagai unit
pengambil keputusan seperti konsumen individu, pemilik sumber daya, perushaan
bisnis dalam sistem perdagangan bebas.
2. Makroekonomi :
Ilmu yang membahas tentang output, pendapatan, pekerjaan, konsumsi, investasi dan harga secara total
diperekonomian secara keseluruhan.
Menurut Teori Ekonomi untuk meramalkan
kebuthan barang dimasa yang akan datang digunakan rumus :
Q = f (P, y, Pc,
Ps)
Dimana :
(Q) kuantitas barang yang diminta untuk
suatu komoditas adalah fungsi yang bergantung pada haga (P), pendapatan
konsumen (y) dan harga komoditas lain yang saling berhubungan yaitu komoditas
dan komplementer (Pc, Ps)
TEORI PERUSAHAAN
Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan
mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang
dan atau jasa untuk dijual. Perusahaan
ada dalam rangka menghemat biaya transaksi
(transaction cost).
Semula teori perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa maksud dan tujuan
perusahaan adalah memaksimumkan laba sekarang atau jangka pendek. Akan tetap, berdasarkan pengamatan
perusahaan seringkali mengorbankan laba jangka pendek untuk meningkatkan laba
masa depan atau jangka panjang. Karena
keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang sangat penting, teori perusahaan
sekarang mempostulatkan bahwa maksud dan tujuan utama perusahaan adalah untuk
memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm). Hal ini dicerminkan dari nilai sekarang atas
semua keuntungan yang diharapkan di masa depan
Kekayaan atau nilai perusahaan diperoleh dengan rumus sebagai berikut
:
TR =
tota;l revenue
TC =
total cost
Tujuan
Perusahaan : memaksimumkan nilai perusahaan
Nilai
Perusahaan : Total semua laba (π) yang bisa diperoleh
Nilai Perusahaan 3 tahun :
r = tingkat bunga +
inflasi
Teori
Alternatif :
-
Memaksimumkan penjualan
-
Mementingkan kepentingan manajemen (principle agent problem)
-
Satisfiying behavior à memaksimumkan kepuasan
Definisi Laba :
Laba Bisnis (business profit) mengacu pada penerimaan
perusahaan dikurangi biaya eksplisit atau biaya akuntansi perusahaan
Biaya eksplisit (explicit cost) adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan
dari kantong perusahaan untuk membeli atau menyewa input yang dibutuhkan dalam
produksi.
Laba Ekonomi (economic
cost) adalah penerimaan perusahaan
yang dikurangi dengan biaya eksplisit dan biaya implicit.
Biaya implicit (implicit
cost) mengacu pada nilai input yang
dimiliki perusahaan dan dipergunakan
untuk proses produksinya sendiri.
Laba Bisnis
= TR - TC
eksplisit
Laba Ekonomi = TR
- TC eksplisit - TC
implicit
TEORI LABA
-
Teori Laba dalam Menghadapi Resiko (Risk Bearing Theories of Profit)
-
Teori Laba karena Gesekan (Frictional Theory of Profit)
-
Teori Laba Monopoli (Monopoly Theory of Profit)
-
Teori Laba Inovasi (Innovation Theory of Profit)
-
Teori Laba Efisiensi Manajerial (Managerial Efficiency Theory of Profit)
FUNGSI LABA
-
Signal yang akan menggerakan kemana alokasi
sumber daya akan bergerak
-
Laba yang tinggi berarti signal bagi konsumen
bahwa masyarakat masih mau membeli
produknya
-
Laba yang rendah berarti signal dimana konsumen
sudah tidak mau lagi membeli produk.
CHAPTER - 3
DEMAND THEORY (TEORI
PERMINTAAN)
Permintaan
Individual terhadap suatu Komoditas
Permintaan akan suatu komoditas timbul karena
keinginan konsumen dan kemampuannya untuk membeli komoditas. Teori permintaan konsumen (consumer demand theory) mempostulatkan bahwa
jumlah komoditas yang diminta merupakan suatu fungsi yang bergantung pada harga
komoditas tersebut, pendapatan konsumen, harga komoditas yang berhubungan dan
selera konsumen.
Qdx = f (Px,
I, Py, T)
Dimana :
Qdx : kuantitas
komoditas X yang diminta oleh individu per periode waktu
Px : harga
per unit komoditas X
I : pendapatan
konsumen
Py : harga
komoditas yang berhubungan (substitusi
atau komplementer)
T : selera
konsumen
Hukum Permintaan (Law of Demand) adalah hubungan yang terbalik antara harga
komoditas dengan kuantitas komoditas yang diminta per satuan waktu.
Jika Px ↑
maka Qdx ↓
Px ↓
maka Qdx ↑
Hubungan
negatif
Hubungan
pendapatan konsumen (I)
Jika I
↑ maka Qdx ↑
I ↓
maka Qdx ↓
Hubungan
positif à normal goods
Jika I
↑ maka Qdx ↓
I ↓
maka Qdx ↑
Hubungan
negatif à barang
inferior
Hubungan
harga barang lain (Py)
Jika Py ↑
maka Qdx ↑
Py ↓
maka Qdx ↓
Hubungan
positif à barang
substitusi
Jika Py ↑
maka Qdx ↓
Py ↓
maka Qdx ↑
Hubungan
negatif à barang komplementer
Market Demand Curve (Kurva Permintaan Pasar) : untuk suatu permintaan secara sederhana
merupakan penjumlahan secara horizontal dari kurva-kurva permintaan semua
konsumen dalam suatu pasar. Kurva
permintaan pasar untuk suatu komoditas menunjukkan berbagai kuantitas yang
diminta dari suatu komoditas di suatu
pasar per satuan waktu tertentu
(QDx) pada berbagai tingkat
alternative harga dari komoditas tersebut, dengan menganggap hal-hal lainnya
konstan.
Market Demand Function :
QDx = f (Px,
N, I, Py, T)
Permintaan
yang dihadapi oleh Perusahaan
a.
Monopoli
(monopoly) merupakan suatu hal
yang jarang ditemu dalam dunia nyata, biasanya merupakan perwakilan dari
pemerintah.
b.
Persaingan sempurna (perfect
competition), terdapat banyak perusahaan yang menghasilkan produk yang
homogeny (identik), dalam kasus ini setiap perusahaan harus menerima harga yang
telah ditetapkan (price taker) dan menghadapi kurva permintaan untuk
komoditasnya berbentuk horizontal.
c.
Oligopoli (oligopoly),
hanya terdapat sedikit perusahaan di dalam industry, memproduksi barang yang
homogeny atau terstandarisasi (contoh :
semen, baja dan kimia)
d.
Persaingan monopolistic (monopolistic competition), banyak perusahaan yang menjual produk
yang heterogen atau terdiferensiasi.
Fungsi permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan (Linier Demand Function) :
Qx = ao + a1
Px + a2 N + a3
I +
a4 Py
+ a5 T
Px
Slope
ΔQx/ ΔPx = a1
Qx
QD
= f (Px,
Py, I, N, T)
QD
= variable dependent (dipengaruhi)
a1
……… a5 à intercept/koefisien; slope
(kemiringan kurva)
a1 = seberapa banyak pengaruh perubahan Px terhadap perubahan Qdx
a0 = konstanta; ketika tidak ada pengaruh dari
variabel-variabel independen, jadi besarnya permintaan x (Qx) adalah
a0
Elastisitas Permintaan Terhadap Harga (Price
Elasticity of Demand)
Merupakan persentase perubahan
komoditas yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harganya, dengan
menjaga semua variable yang lainnya dalam fungsi permintaan konstan :
Point definition
Linier
Function :
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan terhadap Harga
Elastisitas
permintaan terhadap harga pada suatu komoditas sangat bergantung dari
ketersediaan substitusi untuk komoditas tersebut juga terhadap jangka waktu
yang diperlukan kuantitas komoditas yang diminta untuk memberikan responsnya
terhadap perubahan harga. Ukuran
elastisitas permintaan terhadap harga makin besar jika makin dekat atau makin
banyak jumlah komoditas yang mampu mensubstitusinya.
CHAPTER – 4
ESTIMASI PERMINTAAN
Pendekatan Penelitian Pemasaran untuk
Estimasi permintaan
a.
Survey
konsumen (consumer surveys),
melibatkan sejumlah sampel konsumen tentang bagaimana mereka akan beraksi
terhadap perubahan tertentu dalam harga suatu komoditas, pendapatan, harga dari
komoditas yang berhubungan, pengeluaran iklan, insentif kredit dan diterminan
lainnya.
b.
Penelitian
observasi (observational research),
mengacu pada pengumpulan informasi tentang preferensi konsumen dengan mengamati
bagaimana mereka membeli dan menggunakan berbagai produk.
c.
Klinik
Konsumen (consumer clinics), merupakan eksperimen laboratorium dimana
sejumlah partisipan diberikan sejumlah uang tertentu dan diminta untuk
membelanjakannya dalam suatu toko simulasi dan melihat bagaimana mereka
memberikan reaksi terhadap perubahan harga komoditas, pengemasan produk,
pemajangan, harga produk pesaing, dan faktor lainnya yang mempengaruhi
permintaan.
d.
Eksperimen
pasar (market experiments), diadakan di pasar yang sesungguhnya. Salah satu metodenya adalah dengan memilih
beberapa pasar dengan karakteristik
sosioekonomi yang mirip dengan merubah harga komoditas di dalam beberapa took
atau pasar.
Pengenalan Terhadap Analisis Regresi
Untuk memperkenalkan analisis regresi,
katakanlah seorang manajer ingin menentukan hubungan antara pengeluaran biaya
iklan perusahaan dengan pendapatan penjualannya. Salah satu cara untuk mengestimasi hubungan
linier antara pengeluaran iklan perusahaan dengan penerimaan penjualannya
adalah dengan menggambarkabn, secara pandangan mata suatu garis lurus dengan
kemiringan positif yang paling dapat mewakili di antara titik-titik data yang
ada. Hubungan linier antara penerimaan
penjualan (Y) dengan pengeluaran iklan (X) :
Y =
a + bX
Analisis regresi merupakan teknik
statistic yang dapat menghasilkan garis yang paling cocok dengan data yang
sesuai dengan kriteria statistika yang obyektif, sehingga semua peneliti yang
melihat data yang sama akan mempunyai hasil yang sama. Secara spesifik, garis regresi merupakan
garis yang dihasilkan dengan meminimumkan jumlah dari simpangan kuadrat pada
sumbu vertikal dari setiap titik dari garis regresi tersebut. Metode ini kemudian disebut sebagai metode kuadrat terkecil biasa (ordinary
least square – OLS method).
e1 = Y1 - Ŷ 1
Ŷ 1 = â + bXt
Dalam persamaan tersebut Ŷt adalah
estmasi penerimaan penjualan tahun t
yang diperoleh dari garis regresi untuk
pengeluaran iklan tahun t (Xt) , â dan
b
CHAPTER 6
Teori Produksi
dan Estimasi
Produksi merupakan proses
transformasi input menjadi output yang di dalamnya menghasilkan
peningkatan nilai tambah (value added)
Input adalah sumber daya yang digunakan dalam proses
produksi atau disebut faktor-faktor produksi.
Faktor-faktor produksi terdiri dari :
-
Land
-
Labour
-
Capital
-
Skill
Input tetap (fixed input) adalah input yang tidak dapat
berubah dengan mudah selama periode tertentu, kecuali dengan menggunakan biaya
yg besar.
Input variabel (variabel input) input yang dapat
divariasikan atau diubah secara mudah dan cepat.
Periode waktu dimana paling tidak ada satu input tetap
disebut dengan periode jangka pendek (short run),sementara periode waktu dimana
seluruh input adalah variabel disebut dengan periode jangka panjang (long run).
Fungsi produksi (production function) adalah persamaan,
tabel dan grafik yang menunjukan output komoditas maksimum perusahaan yang bisa
diproduksi pada setiap periode waktu dengan kombinasi waktu. Kuantitas output
adalah fungsi dari atau tergantung dari kuantitas tenaga kerja dan modal yang
digunakan dalam produksi dijabarkan dalam persamaan fungsi produksi sederhana
sebagai berikut :
Q = f (L,K)
Dari persamaan
tersebut ditunjukkan suatu fungsi produksi hipotesis yang menunjukan bahwa
output (Q) yang dapat diproduksi oleh perusahaan dengan berbagai kombinasi
tenaga kerja (L) dan modal (K).
Produk Total , rata-rata dan Marginal
Produk marginal
(marginal product – MP) dari tenaga kerja (MPL)adalah perubahan dalam produk
total atau tambahan output akibat perubahan per unit tenaga kerja yang
digunakan.
Produk rata-rata
(average product- AP) dari tenaga kerja (APL) sama dengan produk total dibagi
dengan kuantitas tenaga kerja yg digunakan rumusnya adalah :
Total Product (TP) =
Q= F (L)
Marginal Product
(MPL) = ∆TP
∆L
Averge Product (APL)
= TP
L
Elastisitas output
mengukur prsentase perubahan output dibagi dengan presentase jumlah tenaga
kerja yang digunakan rumusnya adalah :
EL = ∆Q/L = ∆Q/L =
MPL
∆L/L Q/L APL
Penggunaan Input Variabel Secara Optimum
Tambahan penerimaan yang dihasilkan dengan penggunaan
tambahan unit tenaga kerja disebut
produk pendapatan marginal (marginal revenue product –MRP). Ini sama dengan
produk marginal dari tenaga kerja (marginal product of labour – MPL) dikalikan
pendapatan marginal (marginal revenue –MR) dari penjualan output tambahan yang diproduksi :
MRPL =(MPL)
(MR)
Disisi lain tambahan biaya karena menambah unit
tenaga kerja atau biaya marginal sumber daya (marginal resource cost - MRCL)
tenaga kerja adalah sama dengan peningkatan biaya total perusahaan akibat
menambah unit tenaga kerja artinya :
MRCL = ∆TC
∆L
Fungsi
Produksi Dengan Dua Input Variabel
Isokuan Produksi
Isokuan(isoquant) menggambarkan kombinasi dari
dua input cthnya : tenaga kerja dan modal.
Isokuan lebih tinggi menunjukan output yang lebih
besar. Isokuan lebih rendah menunjukan putput yang lebih rendah. Untuk
memproduksi output dalam jumlah yang lebih besar, dibutuhkan lebih banyak
tenaga kerja, lebih banyak modal, atau lebih banyak tenaga kerja dan modal.
Nilai absolut kemiringan isokuan disebut sebagai
tingkat marginal dari substitusi teknis (marginal rate of technical substituion
– MRTS)
Kuantitas tenaga kerja yang digunakan (∆L)
dikalikan produk marginal tenaga kerja (MPL) harus sama dengan pengurangan
jumlah modal yang digunakan -(∆K) dikalikan produk marginal modal (MPK) berarti
:
(∆L) (MPL) = -(∆K)
(MPK)
Sehingga :
MPK = -∆K = MRTS
MPL ∆L
Sehingga MRTS sama dengan kemiringan absolut dari
Isokuan dan rasio dari produktivitas marginal.
Garis Isocost adalah garis yang menggambarkan
bilangan yang sama
Biaya total suatu perusahaan (C) sama dengan
penjumlahan umum dari garis isocost perusahaan atau garis biaya yang sama(equal
cost line) :
C = wL + rK
Dimana :
C : biaya
total
w : upah
tenaga kerja
L :
kuantitas tenaga kerja (labour)
r : harga
sewa (rental)
k :
kuantitas modal yang digunakan
Dengan kombinasi input yang optimum yaitu pd titik
persinggungan isokuan dan isocost ,kemiringan (absolut) isokuan atau tingkat
marginal dari substitusi teknis tenaga kerja untuk modal sama dengan kemiringan
(absolut) isocost atau rasio dari harga input artinya
MRTS =
w
r
untuk menentukan input optimum maka digunakan rumus :
MPL =
w
MPK
r
atau dengan perkalian
silang
MPL = MPK
w r
CHAPTER- 7
Teori dan Estimasi Biaya
Karaktersitik Biaya
Biaya eksplisit adalah pengeluaran aktual perusahaan untuk
memperkerjakan pegawai, menyewa/membeli input untuk produksi.
Biaya implisit adalah biaya yang menggunakan input yang
dimiliki oleh perusahaan untuk produksi
Biaya Marginal adalah perubahan biaya total untuk 1 unit
perubahan output
Biaya tetap total (TFC) adalah
kewajiban total perusahaan per periode waktu untuk seluruh input tetap tanpa melihat
perusahaan berproduksi/tidak meliputi modal pinjaman, biaya sewa pabrik , biaya
sewa perlengkapan, pajak, gaji top manajemen
Biaya variabel total (TVC) adalah
kewajiban total perusahaan per periode waktu untuk
seluruh input variabel perusahaan. Input
variabelnya dapat diubah oleh perusahaan dalam waktu singkat meliputi biaya
bahan mentah, bahan bakar, biaya tenaga kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar